fbpx

Era 4.0, Auditor Internal Jadi Inti Manajemen Risiko

Perkembangan teknologi dan revolusi industri dengan berbagai dampaknya membuat peran auditor internal baik di sektor bisnis maupun pemerintahan semakin strategis.

Presiden The Institute of Internal Auditors Indonesia (IIA Indonesia) Hari Setianto mengatakan, auditor internal saat ini tak lagi sekadar melakukan pengecekan atau menjalankan fungsi inspektorat. Berbagai risiko baru dampak perkembangan teknologi membuat auditor internal harus memiliki kemampuan mitigasi sekaligus mengembangkan good corporate governance dalam organisasi.

Menurut direktur keuangan dan investasi PT Asabri ini, ketidakpastian atau uncertainty adalah tantangan nyata di era 4.0. Dia mencontohkan keamanan data dan risiko fraud.

“Karena itu, auditor internal dengan integritas yang tinggi harus menjadi tulang punggung manajemen risiko, paham kelemahan-kelemahan yang ada kemudian memberi saran dan solusi lebih dini kepada penanggungjawab risiko demi ketahanan organisasi. Sudah seperti konsultan, partner,” ujar Hari saat membuka Konferensi Nasional IIA Indonesia 2019 di Hotel Alila Solo, Rabu (24/7/2019).

Konferensi yang diikuti lebih dari 500 peserta dari seluruh Indonesia ini bertema “Empowering Internal Auditors: Embracing The 4th Industrial Revolution”. Selama dua hari, lebih dari 20 tokoh kunci dari sektor swasta, publik dan BUMN hadir sebagai pembicara yang terbagi dalam 18 sesi materi. Hadir pula IIA Global Board 2015-2016 Larry Harrington sebagai pembicara utama.

Hari melanjutkan, dengan peran yang kian vital saat ini, auditor internal perlu standar kompetensi tinggi, kewenangan yang luas, kekuatan yang bagus dalam organisasi didukung anggaran yang ideal.

Vice President IIA Indonesia Angela Simatupang menambahkan, era 4.0. memunculkan banyak kemudahan yang membuat proses bisnis jadi lebih efisien. Biaya jadi lebih murah dan profit meningkat. Namun hampir semua bisnis dibayangi “hantu” disrupsi. “Bayangkan kalau sebuah organisasi bisnis tidak punya auditor internal yang mumpuni dalam pengelolaan risiko. Jadi saat ini perlu penguatan auditor internal di segala aspek demi keberlanjutan organisasi,” katanya.

Ketua Panitia konferensi, Rizki Rangkuti mengungkapkan, selain selalu menerbitkan panduan terkini audit sesuai standar IIA Global, IIA Indonesia juga rutin menggelar training dan workshop bagi sekitar 3.000 anggotanya di seluruh Indonesia. IIA pun memberikan sertifikasi profesi hingga level spesialisasi. IIA Global kini memiliki lebih dari 200.000 anggota tersebar di 165 negara.