fbpx
WHAT

WHY

RISK MANAGEMENT

CERTIFICATION PROGRAM

Aktivitas bisnis bahkan hingga tingkat paling sederhana tidak lepas dari potensi risiko. Terdapat beragam pendekatan dalam mengelola risiko agar tidak menjadi potensi kerugian dan bahkan diharapkan dapat menjadi sebuah keutungan. Salah satu yang cukup populer diimplementasikan pada berbagai industri adalah pengelolaan risiko dengan pendekatan ISO 31000 ini.

RISK MANAGEMENT

CERTIFICATION PROGRAM

Aktivitas bisnis bahkan hingga tingkat paling sederhana tidak lepas dari potensi risiko. Terdapat beragam pendekatan dalam mengelola risiko agar tidak menjadi potensi kerugian dan bahkan diharapkan dapat menjadi sebuah keutungan. Salah satu yang cukup populer diimplementasikan pada berbagai industri adalah pengelolaan risiko dengan pendekatan ISO 31000 ini.

UNIT KOMPETENSI CRA

Unit Kompetensi CRA

  1. Menentukan Risk Owner dan Fungsi Terkait Untuk Setiap Kejadian Risiko
  2. Mendokumentasikan Risiko-Risiko ke Dalam Risk Register
  3. Melakukan Identifikasi Risiko Fungsi/Bisnis Unit
  4. Mendefinisikan Kriteria Risiko
  5. Melakukan Penentuan Skala Prioritas Terhadap Risiko-Risiko
  6. Melakukan Pengukuran Probabilitas dan Dampak dari Setiap Risiko Yang Telah Diidentifikasi
  7. Melakukan Evaluasi Untuk Memperkirakan Risiko-Risiko yang Dapat Diterima (Tolerable)
  8. Menetapkan Risiko-Risiko yang Akan Dilakukan Tindakan Penanganan Selanjutnya
  9. Menentukan Strategi Penanganan Risiko
  10. .Menyusun Rencana Tindakan Penanganan atas Risiko-Risiko
  11. Melaksanakan Penanganan atas Risiko-Risiko
  12. Melakukan Evaluasi Konteks Internal dan Eksternal Perusahaan
  13. Melakukan Pemetaan dan Memahami Kondisi/Konteks Internal dan Eksternal Organisasi Dalam Mencapai Tujuan-Tujuannya
  14. Menentukan Risk Owner dan Fungsi Terkait Untuk Setiap Kejadian Risiko
UNIT KOMPETENSI CRP

Unit Kompetensi CRP

  1. Menentukan Risk Owner dan Fungsi Terkait Untuk Setiap Kejadian Risiko
  2. Mendokumentasikan Risiko-Risiko ke Dalam Risk Register
  3. Melakukan Identifikasi Risiko Fungsi/Bisnis Unit
  4. Mendefinisikan Kriteria Risiko
  5. Melakukan Penentuan Skala Prioritas Terhadap Risiko-Risiko
  6. Melakukan Pengukuran Probabilitas dan Dampak dari Setiap Risiko Yang Telah Diidentifikasi
  7. Melakukan Evaluasi Untuk Memperkirakan Risiko-Risiko yang Dapat Diterima (Tolerable)
  8. Menetapkan Risiko-Risiko yang Akan Dilakukan Tindakan Penanganan Selanjutnya
  9. Menentukan Strategi Penanganan Risiko
  10. .Menyusun Rencana Tindakan Penanganan atas Risiko-Risiko
  11. Melaksanakan Penanganan atas Risiko-Risiko
  12. Melakukan Evaluasi Konteks Internal dan Eksternal Perusahaan
  13. Melakukan Pemetaan dan Memahami Kondisi/Konteks Internal dan Eksternal Organisasi Dalam Mencapai Tujuan-Tujuannya
  14. Menentukan Risk Owner dan Fungsi Terkait Untuk Setiap Kejadian Risiko
  15. Mengkomunikasikan Profil Risiko Perusahaan Pada Posisi dan Waktu Tertentu
  16. Mengkomunikasikan Peran dan Tanggung Jawab Setiap Pihak yang Terlibat dan Berkepentingan Dengan Manajemen Risiko
  17. Merencanakan Komunikasi dan Konsultasi Terhadap Para Pemangku Kepentingan Mulai Dari Awal dan Selama Penerapan Proses Manajemen Risiko
  18. Melakukan Pengukuran atas Efektifitas dari Tindakan Penanganan yang Dilakukan
  19. Menyusun Kriteria untuk Mengukur Progress Terhadap Target yang Ingin Dicapai
  20. Menentukan Waktu dan Strategi yang Tepat Untuk Menerapkan Kerangka Kerja Manajemen Risiko
  21. Menerapkan Kebijakan Manajemen Risiko dan Proses Lintas Organisasi
  22. Melakukan Pengukuran Kinerja Penerapan Manajemen Risiko terhadap Rencana Kerja Manajemen Risiko
  23. Melakukan pemantuan secara berkala dalam hal apakah kerangka kerja, kebijakan, dan rencana Manajemen Risiko masih selaras dengan konteks internal dan eksternal organisasi
  24. Menyusun Kebijakan Manajemen Risiko Pada Perusahaan di Pasar Modal
  25. Menyusun Rencana Kerja yang spesifik yang telah Mencakup Pihak-Pihak yang Akan Terlibat, Target yang Ingin Dicapai, Jangka Waktu, Persyaratan yang Dibutuhkan, Maksud dan Manfaat dari Rencana Kerja Manajemen Risiko
    Melakukan Pembaruan atas Risk Register Secara Periodik
  26. Melakukan Pembaruan atas Risk Register Secara Periodik

Tujuan diadakannya pelatihan Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko :

  • Meningkatkan kompetensi Pimpinan dan Karyawan Perusahaan dibidang manajemen risiko.
  • Pimpinan dan kayawan Perusahaan memiliki kemampuan dalam menerapkan ERM di lingkungan Perusahaan.
  • Visi, misi  dan  target  penyerapan  anggaran  dan  pencapaian  Perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan dapat terukur.

Manfaat yang didapatkan dalam mengikuti Sertifikasi Manajemen Risiko :

  • Pengakuan kompetensi sebagai Profesional
  • Peningkatan daya saing
  • Pengembangan karir
  • Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai profesional
  • Terpeliharanya kualitas melalui kompetensi terkini

Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko (Certified Risk Associate dan Certified Risk Professional), telah digunakan di berbagai Perusahaan seperti :

• PT Pertamina (Persero)
• PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
• PT JOB Pertamina Medco Tomori Sulawesi
• PT Pertamina Drilling Services Indonesia
• PT Pertamina Gas
• PT Pertamina International EP
• PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java
• PT Jasa Marga (Persero) Tbk
• PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
• PT Pegadaian (Persero)
• PT Jasa Raharja (Persero)
• PT Bursa Efek Indonesia

• PT Rajawali Nasional Indonesia
• PT Danareksa
• BPJS Kesehatan
• Kementrian Keuangan
• PT Perusahaan Gas Negara Tbk
• PT Jasa Raharja Putra
• PT Angkasa Pura I

Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko (Certified Risk Associate dan Certified Risk Professional), telah digunakan di beberapa Perguruan Tinggi seperti :

• Trisakti School of Management
• STIE Pelita Bangsa
• Universitas Brawijaya
• Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
• UII Yogyakarta
• STIE Asia
• Universitas Andalas*
• STIE Darma Andalas*